Aceh Timur – Selasa pagi, (10 Juni 2025). Hujan telah reda, namun jejak kehancuran masih tertinggal di bibir Sungai Arakundo. Dua rumah warga di Desa Seuneubok Saboh, Kecamatan Pantee Bidari, kini hanya menyisakan puing dan kenangan. Tanah longsor yang dipicu erosi hebat telah memaksa penghuninya mengungsi, membawa serta harapan dan kecemasan akan hari esok.
Di tengah situasi pilu itu, hadir sosok yang membawa secercah harapan. Komandan Koramil 20/Pantee Bidari, Kapten Inf Mashudi, bersama jajaran Muspika Pantee Bidari, turun langsung meninjau lokasi bencana. Langkah mereka mantap menyusuri jalan tanah yang masih basah, menuju titik longsor, menyapa warga, dan menyelami kesedihan mereka dengan empati yang tulus.
“Kami hadir bukan sekadar melihat, tapi membawa kepedulian dan tanggung jawab moril. TNI bersama Muspika berkomitmen untuk terus bersama rakyat dalam situasi apapun,” ucap Kapten Mashudi, penuh ketegasan namun berbalut empati.
Tak hanya meninjau, rombongan juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya kepada para korban. Bantuan itu menjadi simbol bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi cobaan ini.
Camat Pantee Bidari, yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, menegaskan bahwa pihak kecamatan akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait guna mengambil langkah strategis, baik dalam penanganan darurat maupun upaya mitigasi jangka panjang.
“Kita harus bergerak cepat dan tepat. Musibah ini menjadi pengingat bahwa wilayah di sekitar bantaran sungai sangat rentan. Mitigasi dan edukasi masyarakat menjadi kunci untuk mencegah jatuhnya korban di masa mendatang,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Muspika juga mengimbau masyarakat sekitar untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana serupa.
Kehadiran aparat dan Muspika bukan hanya sebagai formalitas, tetapi menjadi wujud nyata bahwa negara hadir di tengah rakyat saat mereka paling membutuhkan. Di balik reruntuhan rumah, masih tumbuh harapan – dan harapan itu kini disemai bersama, oleh tangan-tangan yang tak pernah lelah mengabdi.