ACEHPUBLIK - Babinsa Koramil 09/Lembah Sabil, Serda Yasir Arafat, melakukan komunikasi sosial dengan dua ketua kelompok tani di Desa Ladang Tua Satu, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Aceh Barat Daya. Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan, membahas rencana strategis pembangunan tempat penampungan air untuk mendukung pengairan sawah milik masyarakat, Sabtu (20/09/2025),
Dalam pertemuan itu hadir Bapak Jalali, selaku Ketua Kelompok Tani Bagi Beurata, dan Nyak 'Se, Ketua Kelompok Tani Aliran Masa. Kedua tokoh masyarakat tani ini sepakat bahwa ketersediaan air menjadi faktor vital bagi keberhasilan pertanian, khususnya saat menghadapi musim tanam yang sebentar lagi akan dimulai.
“Selama ini para petani di Desa Ladang Tua Satu masih sangat bergantung pada curah hujan. Ketika musim kemarau datang, banyak sawah yang tidak bisa diolah dengan maksimal karena kekurangan air. Dengan adanya penampungan air ini, kita berharap kebutuhan pengairan bisa terpenuhi,” jelas Bapak Jalali.
Hal senada juga disampaikan oleh Nyak 'Se. Menurutnya, pembangunan penampungan air ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan kelompok tani tertentu, melainkan akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat desa. “Air ini nanti akan kita alirkan langsung ke sawah-sawah warga. Jadi semua bisa merasakan hasilnya. Kita harapkan tidak ada lagi lahan tidur akibat kekurangan air,” ujarnya.
Sementara itu, Serda Yasir Arafat menegaskan bahwa TNI, khususnya Babinsa, selalu siap mendukung berbagai program positif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kehadiran Babinsa di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pendamping keamanan, tetapi juga sebagai mitra pembangunan desa.
“Pembangunan tempat penampungan air ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan ketahanan pangan. Kami dari Koramil 09/Lembah Sabil siap mendampingi dan membantu masyarakat agar program ini berjalan lancar. Dengan adanya pengelolaan air yang baik, diharapkan hasil panen para petani semakin meningkat,” ungkapnya.
Rencana pembuatan penampungan air ini sendiri sudah mulai direalisasikan pada Sabtu hari ini. Warga bersama anggota kelompok tani tampak bergotong-royong menyiapkan lokasi pembangunan, mulai dari pembersihan lahan hingga pembuatan jalur pengairan sederhana. Semangat kebersamaan itu menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Lembah Sabil masih memegang teguh tradisi gotong royong dalam menyelesaikan persoalan bersama.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari perangkat desa setempat yang melihat langsung proses awal pengerjaan. Mereka berharap agar program ini mendapat dukungan penuh, baik dari pemerintah daerah maupun instansi terkait, sehingga pembangunan dapat berjalan sesuai rencana.
Dengan adanya penampungan air ini, para petani optimis ke depan tidak lagi kesulitan dalam mengairi sawah. Selain itu, ketersediaan air yang stabil juga diyakini akan mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian, memperkuat ketahanan pangan, dan tentu saja meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.